Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka’bah (PW GPK) menyelenggarakan forum Ta’aruf bagi kepengurusan baru sekaligus Rapat Koordinasi Wilayah bertempat di Aula Kantor DPW PPP Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (17/10/2020). Acara dimulai tepat pukul 13.00 WIB.
Hadir dalam forum kegiatan kali ini seluruh jajaran Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) dan Pengurus Harian (PH) PW GPK Jatim, diantaranya Ketua MPO Musyaffa’ Noer yang sekaligus Ketua DPW PPP Jawa Timur, Ketua PW GPK Jatim Muhammad Khozin, dan seluruh jajaran PW GPK yang berjumlah 49 orang.
Dalam sambutannya di sesi pertama forum, Khozin menegaskan arah program prioritas organisasi ditujukan untuk merespons tantangan era kekininian yang semakin kompleks. Menurutnya, GPK harus bisa menjadi garda terdepan dalam setiap upaya solutif setiap problematika masyarakat.
“GPK harus memiliki peran sentral dalam setiap langkah menuntaskan masalah – masalah yang muncul di tengah masyarakat. Program revitalisasi dan digitalisasi organisasi, serta kemandirian ekonomi, akan kita jadikan pintu masuk awal untuk eksistensi GPK ke depan,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Khozini, Mangli, Jember.
Digitalisasi organisasi, menurut Khozin, tak sebatas alat atau sarana pribadi untuk selfie dan kepentingan pribadi, namun ini wajib dimanfaatkan sebagai wasilah (media) publikasi program dan aktivitas keorganisasian agar publik paham dan mengenal apa dan bagaimana GPK dengan seluruh kiprah positifnya di tengah masyarakat.
“Jika masyarakat memahami, lebih – lebih merasakan social value dari keberadaan GPK, ini akan jadi triger yang positif untuk instutional branding GPK, hingga apa – apa yang kita canangkan melalui program kegiatan lebih mengena dan direspons positif oleh khalayak.”
Sementara, Ketua MPO Musyaffa’ Noer menegaskan, GPK harus jadi garda terdepan proses kaderisasi di tubuh internal PPP. Sebagai organisasi Badan Otonom (Banom) yang lahir dari rahim PPP, GPK dalam setiap garis langkah organisasi wajib selaras dan satu komando dengan fatsun politik PPP.
“Dalam sikap keorganisasian dan kepemudaan, GPK silahkan berekspresi sesuai program yang disepakati dan dicanangkan, namun dalam pandangan dan sikap politik, senantiasa sejalan dengan garis partai. Keberadaan MPO sebagai sarana untuk melakukan pendampingan keorganisasian GPK sekiranya berfungsi secara maksimal,” tegas Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.
Musyaffa’ optimis, dengan keberadaan GPK, dan kembali eksisnya kepengurusan PW yang baru, akan berkontribusi besar terhadap kejayaan PPP menghadapi kontestasi politik beberapa tahun akan datang. “Saya yakin, jika yang disampaikan Ketua PW (PW GPK ,red) tadi bisa terlaksana secara maksimal, ini suatu terobosan yang luar biasa. Ayo jaga semangat ini, dan niatkan sebagai bagian dari ibadah kita.”
Forum Ta’aruf dan Rakorwil PW GPK ini berakhir tepat pukul 17.00 WIB, dan menghasilkan beberapa point penting keorganisasian, diantaranya terkait persiapan pelaksanaan Forum Musyawarah Cabang (Muscab) PC GPK di 9 Kota/Kabupaten di bulan ini, persiapan kantor sekretariat, aktivasi sosial media GPK, proses legalitas ijin koperasi dan unit usaha, serta beberapa kesepakatan penting lainnya. (Tim Media GPK Jatim)