Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyebut PPP turut memperhatikan kesejahteraan para pemangku kepentingan keagamaan, seperti guru madrasah diniyah, pondok pesantren, dan taman pendidikan Alquran (TPQ). Untuk itu, partainya akan memperjuangkan agar mereka mendapatkan insentif dari pemerintah.
Pria yang akrab disapa Rommy itu menyebutkan selama ini PPP selalu berusaha menaikkan tunjangan atau honor untuk pihak yang memberikan kontribusi pada peningkatan akhlak dan pendidikan keagamaan. Ia mencontohkan, PPP mewujudkan kenaikan honor penyuluh agama dari Rp 500 ribu per bulan menjadi Rp 1 juta per bulan. Kenaikan itu mulai berlaku pada awal tahun ini.
“Untuk menaikkan honor Rp 500 ribu pada 45 ribu penyuluh, pemerintah mengalokasikan dana Rp 277 miliar. Setelah penyuluh, PPP akan berusaha memberikan insentif bagi guru madrasah diniyah (madin), TPQ, dan pesantren,” kata Rommy dalam keterangan tertulis, Senin (11/2/2019).
Menurut Rommy, insentif bagi guru madrasah diniyah, pesantren, dan TPQ sangat penting mengingat mereka berperan meningkatkan karakter generasi muda. Ia mengatakan saat ini ada ribuan pesantren dengan jutaan santri di Indonesia. Begitu juga dengan madrasah diniyah, mulai tingkat madrasah ibtidaiyah hingga aliyah.
Menurutnya, sebagai partai Islam, PPP akan memperjuangkan aspirasi umat, baik melalui lembaga legislatif maupun eksekutif. Maka dari itu, ia ingin agar ada lebih banyak lagi wakil DPR maupun DPRD yang berasal dari PPP pada Pemilu 2019.
“Politik itu adalah soal keberpihakan. Kalau yang jadi anggota DPR atau DPRD itu adalah santri atau kiai, yang dipikirkan pertama kali oleh mereka adalah pondok pesantren dan madrasah diniyah,” pungkasnya.