Ketua DPP PPP, Lena Maryana Mukti menjelaskan partainya mengambil peran sebagai penyampai aspirasi umat Islam di Indonesia dan secara konsisten memegang nilai-nilai nasionalisme. Menurutnya prinsip keislaman dan keindonesiaan tidak bisa dipisahkan dari PPP.
“Sebagai partai pembawa aspirasi masyarakat muslim di Indonesia, senantiasa menjadi corong kepentingan umat Islam Indonesia serta PPP sebagai penopang tegaknya Republik Indonesia yang berwawasan kebangsaan dan nasionalisme, hal ini menjadi sebuah keniscayaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (22/11/2020).
Ia mengatakan PPP senantiasa bersama ulama dan umat. Menurutnya sebagai satu-satunya partai peserta pemilu yang berasaskan Islam, spirit keislaman menjadi modal utama perjuangan, baik di legislatif atau eksekutif, misalnya dicontohkan ketika PPP menjadi inisiator disahkannya UU Pesantren.
“Konsistensi ini yang sampai sekarang tetap kita jaga, berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragama, mengembangkan ukhuwah Islamiyah,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Mahkamah PPP, Abdullah Syarwani mengatakan Fraksi PPP terlibat langsung dalam memperjuangkan UU Perbankan Syariah. Selain itu ia juga menyebut PPP berkontribusi dalam lahirnya UU Perkawinan.
“Waktu itu begitu besar dorongan dan dukungan dari masyarakat agar disusun UU Perbankan Syariah yang terpisah dari UU Perbankan Konvensional, DPR RI mengajukan inisiatif penyusunan RUU Perbankan Syariah, dan Alhamdulillah mendapat tanggapan positif dari Pemerintah,” katanya.
DetikCom