Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur menggelar konsolidasi wilayah di Malang pada 4 Oktober hingga 6 Oktober 2019. Konsolidasi ini bertajuk Pendidikan Politik, Optimalisasi Peran dan Fungsi Anggota DPRD PPP se-Jawa Timur Dalam Pembangunan Daerah sukses terselenggara.
Bertempat di hotel Ijen Malang, Anggota DPRD PPP baik tingkat provinsi maupun daerah, berkumpul dalam acara yang dihadiri oleh Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa dan Ketua DPW PPP Jawa Timur, Musyafak Noer.
Suharso dalam sambutannya mengingatkan para kader untuk selalu mementingkan gambar Ka’bah di atas segalanya.
“Gambar Ka’bah harus diatas segalanya. Maksudnya adalah, ketika kader menjadi caleg, maka gambar ka’bah jangan malah kalah dengan foto calegnya. Dan tekankan coblos Ka’bah, jangan hanya mementingkan nomor urut. Kita ini wajib membesarkan Ka’bah sebagai rumah besar umat Islam, dan bahwa ini partai yang didirikan para ulama sebagai salah satu bentuk syiar cinta Islam. Jadi harus kita dengungkan sama-sama, ‘Yo ayo coblos Ka’bah”, ujarnya, Sabtu 5 Oktober 2019.
Sedangkan Musyafak menekankan pada kadernya bahwa PPP masih ada atas izin Allah SWT dan terdapat beberapa kader yang menjadi pemimpin daerah di kabupaten maupun kotamadya di Jawa Timur, sedangkan Suharso menekankan tentang kecintaan pada gambar Ka’bah
Lia Tolak Main Klaim
Hadir pula dalam acara tersebut Lia Istifhama. Perempuan yang santer dikabarkan maju dalam Pilwali Surabaya 2020 tersebut mengaku menghadiri konsolidasi wilayah, karena ia merupakan kader partai berlambang Ka’bah tersebut.
“Saya kader PPP, kebetulan pengurus harian Wanita Persatuan Pembangunan Jatim, jadi hadir di sini,” ucap Lia kepada Ngopibareng.id.
Disinggung masalah dirinya meminta restu ke PPP untuk maju pilwali 2020, Lia menampik hal tersebut. Apalagi dalam beberapa momen, ia dipanggil oleh pengurus PPP sebagai bu wawali Surabaya.
“Ini kan acara pendidikan politik juga ya, saya kira di sini tidak ada bahas masalah itu, kebetulan saya di PPP sejak dulu, saya juga caleg dua kali lewat partai ini, jadi apa salahnya ini kan juga bisa jadi ajang silaturahmi dengan pengurus PPP, kalau masalah dipanggil pakai sebutan begitu kan guyon biasa,” katanya.
Terkait komunikasinya dengan para pengurus PPP terutama dalam Pilwali Lia menolak berkomentar, menurutnya di PPP ada banyak kader yang mumpuni.
“PPP pasti turut mewarnai Pilwali mendatang. Namun memang harus berkoalisi dengan partai lainnya. Memang yang kita ketahui, hanya PDIP yang bisa maju tunggal. Sedangkan PPP, sejauh saya berkomunikasi dengan pak Musyafak, beliau sangat positif menilai siapapun kader PPP yang memiliki kompetensi maju dalam Pilwali Surabaya. Kader PPP bukan hanya saya ya, jadi banyak kader PPP lainnya yang juga mumpuni dan memiliki kesempatan sama untuk maju Pilwali Surabaya, dan saya tidak mau main klaim apa pun,” tegasnya.
“Intinya nanti bila menjadi pemimpin harus optimis, tidak harus latah. Meraih suatu kepemimpinan pasti dengan ikhtiar dan doa, tapi hasil akhir tetap pada takdir,” imbuhnya.
Dirinya berharap PPP semakin solid untuk ke depannya. Setelah konsolidasi wilayah ini, rencananya PPP akan menggelar Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional).
“PPP memiliki history yang sangat-sangat besar dan ada banyak nilai perjuangan dalam perjalanan partai ini. Jadi ketika PPP atas izin Allah SWT menempuh batas parlemen (4{c988aca2027c146fd3bf85ed317b2266718962cdc54cb5f5f2a84a555895cfec}), maka ini wajib disyukuri dan semoga kelak lebih besar lagi partai berlambang Ka’bah ini. Syukur-syukur ke depannya bisa mengulang periode kejayaan mega bintang 1997 silam,” pungkasnya.