PPP – Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha menekankan pentingnya agar pendaftaran hak paten dair para pengajin batik sasirangan. “Ini sangat urgensi bagi pengrajin sasirangan khususnya lagi pemerintah daerah untuk segera mempatenkan bahwa kain sasirangan merupakan produk asal Kalsel, seperti batik yang sudah mendunia yang dikenal sebagai produk asal Indonesia,” tutur Syaifullah Tamliha kepada jejakrekam.com, Sabtu (18/3/2017).
Agar mampu menembus pasar nasional bahkan internasional, Wakil Ketua Fraksi PPP DPR RI ini berharap agar kualitas produk terutama dari bahan baku serta proses pembuatannya harus berstandar nasional, bahkan internasional. “Sebab, bagaimana pun kain sasirangan masih bersifat home industry. Ini perlu pembinaan lebih terarah dan diperkuat oleh pemerintah daerah agar mampu bersaing di perdagangan konveksi serta fashion di tengah pasar bebas seperti sekarang,” tutur politisi kelahiran Lampihong, Kabupaten Balangan ini.
Masih menurut Syaifullah Tamliha, kini tinggal pemerintah daerah untuk terus menggencar promosi dan memperkenalkan produk sasirangan sebagai asli Indonesia. “Saya sendiri dalam setiap kesempatan seperti saat bertemu dengan tokoh ulama di London, Inggris menyerahkan kain sasirangan sebagai cenderamata. Termasuk, di even-even resmi lainnya, kain sasirangan selalu saya perkenalkan sebagai produk asli Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan,” ucapnya.
Mantan Sekretaris DPW PPP Kalsel ini berharap walau ada 18 pakem dalam motif kain sasirangan, bisa saja dengan daya nalar dan inovasi akan lahir motif-motif baru yang lebih atraktif dan menarik. “Ini bisa menggandeng para seniman dan budayawan Banjar agar bisa melahirkan lagi motif-motif yang variatif. Semua ini untuk menangkat produk khas Banjar ini menjadi mendunia,” imbuh Syaifullah. (TN)