Kaukus Muda PPP Surabaya menggandeng kalangan Mahasiswa, anak jalanan, dan pemuda putus sekolah untuk tidak apatis terhadap partai politik. Sebab, masih banyak kalangan millenial yang apatis terhadap partai politik, mengingat Pilwali Surabaya sebentar lagi akan digelar.
“PPP membentuk wadah khusus yang dinamakan Kaukus Muda PPP, tujuannya mengajak kalangan millenial tidak apatis terhadap parpol,” ujar Koordinator Kaukus Muda PPP Surabaya, Achmad Syaiful Bahri, Minggu, (13/9/ 2020).
Syaiful menilai, masih banyak kalangan millenial yang apatis terhadap perkembangan politik di Indonesia, khususnya Surabaya. Salah satu faktornya, mereka masih menganggap politik itu jahat, kotor dan sebagainya.
“Makanya kita mencoba ingin mengajak kalangan millenial agar tidak apatis terhadap parpol. Kami ingin agar kalangan pemuda di Surabaya bisa berfikir kritis demi kemajuan Surabaya. Apalagi, saat ini memasuki pilwali,” jelasnya.
Sikap millenial, lanjutnya, akan menentukan nasib kota Surabaya lima tahun kedepan pasca terpilihanya calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Sehingga diperlukan pendidikan politik untuk kalangan millenial.
“Semua kita rangkul. Mulai dari mahasiswa, anak jalanan, hingga pemuda putus sekolah. Alhamdulillah setelah kita beri materi tentang kepemimpinan, agama dan pendidikan politik, saya rasa mereka lebih baik,” tegasnya.
Di PPP sendiri, ada beberapa Badan Otonom seperti Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK), Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) dan Gerakan Muda Pembangunan Indonesia. Nah, keberadaan Kaukus Muda PPP juga akan tetap melakukan pendampingan dan kaderisasi demi kemajuan bersama.
“Paling tidak kita memberikan kaderisasi terhadpa mereka. Entah nanti berafikiasi ke banom yang mana. Sampai saat ini, dimasing-masing kecamatan sudah ada,” tambahnya.
Selain itu, Kaukus Muda PPP juga akan mengawal pemenangan calon Machfud Arifin – Mujiaman sebagai Wali Kota dan wakil Wali Kota Surabaya untuk lima tahun kedepan. Dengan harapan, paslon tersebut mampu mengubah Surabaya menjadi lebih baik lagi.