PPPJatim – Pengamat politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti menyarankan agar Presiden Joko Widodo menggandeng Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy, untuk menaikkan elektabilitas dan terutama untuk menghadapi isu SARA.
“Kesulitan Jokowi adalah isu SARA. Kalau tidak dicegah bisa menggerus suara Jokowi di Pilpres nanti,” ujar Ray Rangkuti dalam Diskusi Publik Wakil Presiden Pilihan Rakyat, di Restoran Bumbu Desa, Jakarta Pusat.
Oleh karena itu, Ray Rangkuti menyarankan agar tokoh muda yang berlatar belakang keluarga santri dan memimpin partai menengah itu, untuk digandeng dalam menghadapi Pilpres mendatang.
Sebagai partai papan atas, PPP yang dipimpin M. Romahurmuziy itu adalah satu-satunya partai Islam tertua hasil fusi partai-partai Islam yang ada di zaman orde lama. Pada pemilu 2014 lalu memperoleh dukungan mencapai 6,53{c988aca2027c146fd3bf85ed317b2266718962cdc54cb5f5f2a84a555895cfec} suara sah pemilih secara nasional.
M. Romahurmuziy, memang belakangan ini santer disebut-sebut sejumlah pihak sedang dilirik Jokowi untuk digandeng menjadi pasangannya di Pemilu Presiden 2019 mendatang. Meski PPP sudah mendeklarasikan akan mengusung kembali Jokowi sebagai Calon Presiden, belum secara resmi menyatakan Ketua Umumnya sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Jokowi.
Menurut Ray Rangkuti, kini Jokowi tengah mengetes Calon yang diliriknya, selebihnya adalah agar kesiapannya semakin matang dalam memilih.
“Jokowi sekarang sedang ngetes mereka, agar diketahui siapa yang benar cocok mendampinginya,” pungkas Ray Rangkuti. (Ch)