Putra ulama karismatik almarhum Kiai Haji Maimoen Zubaer, Taj Yasin Maimoen memutuskan, maju pada pencalonan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Keputusan tersebut diambil, setelah pria yang akrab disapa Gus Yasin itu menerima amanah dari dari sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
“Setelah saya mendengarkan masukan, saran dan dukungan dari DPW PPP dan DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PPP, menerima amanah untuk dicalonkan sebagai ketua umum pada Muktamar IX PPP,” kata Gus Yasin di Semarang, Selasa (1/12) malam.
Masukan, saran dan dukungan tersebut datang dari Sabang sampai Merauke, juga dukungan dari para kiai, ulama, ormas Fusi PPP, Asparagus (Aspirasi Para Gus), kader PPP baik yang di struktural maupun kader simpatisan di seluruh Indonesia. “Maka dengan mengharap rida Allah SWT seraya mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya menerima amanah untuk dicalonkan sebagai ketua umum dalam Muktamar IX PPP,” tuturnya saat menyatakan kesanggupan.
Wakil Gubernur Jawa Tengah itu mengaku, sudah berkomunikasi dan mendapat dukungan pengurus DPW PPP dari Jateng, Jabar, Jatim, DKI Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan Sumatera. “Niat kita satu yaitu ingin mengembalikan PPP ke khitah, ke fusi, kepada asasnya,” tuturnya usai Silaturahmi Deklarasi Calon Ketua Umum PPP Taj Yasin Maimoen di Hotel Grand Candi Semarang.
Menurut Gus Yasin, Muktamar IX PPP mendatang merupakan momentum untuk mempertegas PPP sebagai partai Islam dan membangun PPP sebagai rumah besar bagi umat Islam. “Semoga niat, kebersamaan, dan ikhtiar kita menjadikan PPP sebagai kiblat persatuan umat Islam segera terwujud dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersatu, berdaulat, dan bermartabat,” katanya.
Gus Yasin mengaku, selalu teringat pesan almarhum KH Maimoen Zubaer. Pesan tersebut adalah, PPP meskipun kecil tapi keberadaannya harus tetap dipertahankan karena memiliki misi yang sangat mulia yaitu menunaikan tugas mengajak umat manusia kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran. “Pada Surah An-Nisa ayat 59, bagi PPP kesetiaan dan ketaatan terhadap pemerintah NKRI yang sah penting untuk dijaga sebagai implementasi keimanan sebagai umat Islam,” tambahnya.