Gerakan yang menyebut diri sebagai penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang muncul pasca terpilihnya ketua umum Suharso Manoarfa membuat HM Madini Farouq merasa tak nyaman dan kuatir akan mengganggu proses konsolidasi seluruh komponen partai.
Ditemui disela rapat Harian DPC PPP Kabupaten Jember, pria yang akrab disapa Gus Mamak itu meminta agar gerakan itu segera diakhiri dan memberikan kesempatan kepada Ketum terpilih untuk bekerja secara maksimal.
“Berikan pak Ketum kesempatan untuk membuktikan komitmen membesarkan partai sebagaimana yang telah dijanjikan,” tukas Ketua DPC PPP Jember itu menjelaskan pada Selasa (16/02) siang.
Menurutnya, wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) yang menjadi isu besar saat ini merupakan langkah tidak tepat dan tidak beralasan. Selain keterpilihan Suharso Manoarfa yang aklamasi ketika muktamar PPP beberapa waktu lalu, ketum terpilih juga belum bekerja melaksanakan program kerja.
“Pak Ketum kan baru saja menyusun struktur organisasi DPP lha kok sudah disikapi dengan berlebihan,” ujar Gus Mamak.
Langkah dan sikap terbaik bagi semua kader partai menurut Gus Mamak saat ini adalah mengedepankan sikap berbaik sangka dan memberikan kesempatan ketua umum dan jajaran yang dipercayanya untuk melaksanakan program kerja secara maksimal. Jangan mengganggu konsentrasi kerja DPP hanya karena persoalan-persoalan yang tidak prinsip.
Saat ini partai berlambang Ka’bah itu sedang menghadapi tantangan besar. Tentu saja memerlukan kebersamaan, soliditas kader dan langkah besar untuk berhasil menghadapi tantangan.
“Partai ini adalah warisan para ulama yang dikenal sangat hati-hati dalam melakukan langkah dan keputusan. Saya menghimbau kepada seluruh komponen PPP untuk berdemokrasi dengan akhlakul karimah,” pungkas pengasuh Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin itu.